Para petandang humaniora.id, tahukah Anda bahwa sejak lama emas telah menjadi alat tukar, tabungan, hadiah – dan bahkan jaminan perang, hingga mahar pernikahan karena nilainya yang tinggi.
Sejarah emas dimulai sejak salah satu jenis barang tambang ini ditemukan oleh kerajaan Lydia di Turki. Emas juga muncul di mitologi Yunani dan bangsa Inca (Inca Empire) sebagai benda berharga dari langit.
Pada mulanya emas digunakan sebagai bahan perhiasan dan berbagai benda pemujaan dalam upacara keagamaan.
Emas telah banyak digunakan di seluruh dunia sebagai alat tukar (barter), transaksi perdagangan, hingga untuk menyimpan kekayaan paling efisien.
Pertengahan Agustus 2023 lalu, selama sepekan (17 – 23/08/2023) humaniora.id sempat melawat ke Pulau Pinang, tepatnya ke kota Georgetown Penang Malaysia.
Muhibah ini dalam rangka memenuhi undangan peliputan acara “Sempena Sambutan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Malaysia 2023” yang diselenggarakan MFS Production Sdn. Bhd dan Sanggar Humaniora – Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.
Dalam lawatan ini kami mendapat undangan dan menjadi tamu kehormatan Founder and Chairman Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI), Dato’ Lim Khong Soon. Bertandang ke kantornya di Residensi Street 10450 George Town Penang Malaysia, Senin, 21 Agustus 2023 lalu.
Pengusaha sukses asal Malaysia yang sangat humble and homely ini salah satu tokoh masyarakat Penang yang ikut mendukung kegiatan “Sempena Sambutan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Malaysia 2023.”
Sebuah kegiatan yang diisi berbagai kegiatan dan hiburan, diantaranya diskusi budaya menyoal “Film Kita Dalam Tamadun Dua Bangsa : Indonesia dan Malaysia.”
Menghadirkan para insan film, aktor dan aktris dari Malaysia dan Indonesia sebagai narasumber. Dari Indonesia tampil Eddie Karsito (Scriptwriter, Actor dan Director), dan Yati Surachman (Aktris Film). Dari Malaysia tampil Sophilea (Scriptwriter, Director, dan Novelis) dan Viviana Abdullah sebagai moderator.
Perjumpaan dengan Dato’ Lim Khong Soon banyak hal diperbincangkan. Terutama mengenai trend perilaku konsumen, keunggulan komparatif serta link dan rantai suplai besaran pasar dan hubungan dagang Malaysia dan Indonesia.
“Kita mendorong kerjasama bukan saja di bidang dagang. Tapi secara lebih luas di bidang sosial budaya. Mengingat berbagai kesamaan antara Malaysia dan Indonesia,” ujar Dato’ Lim Khong Soon membuka percakapan dengan senyum ramah.
Dato’ Lim menjelaskan peluang bisnis jual dan menabung emas dengan cara mudah dan paling menguntungkan bersama Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI). Memfasilitasi pemerataan kekayaan melalui teknologi mutakhir.
“Quantum Metal dapat dijangkau semua orang. Bawak penyelesaian finansial. Orang menabung emas hanya dari uang belanja yang semestinya uang belanja itu habis,” ujar Dato’ Lim kembali memaparkan.
Quantum Metal, lanjut Dato’ Lim, menyediakan pengembangan dan layanan fintech (Teknologi Finansial), solusi sistem Perbankan, dan perdagangan logam mulia kepada banyak mitra di beberapa Negara, termasuk di Indonesia.
“Di Indonesia sudah ada PT. Quantum Metal Indonesia merupakan cabang dari Quantum Metal Sdn. Bhd. Malaysia,” ujarnya.
Dato’ Lim juga memberi argumentasi Quantum Metal memiliki nilai lebih mengubah tabungan menjadi Emas yang terbebas inflasi sepanjang waktu.
“Setiap orang dapat membeli Emas sesuai kemampuan tanpa terbebani. Kapan saja dan bisa untung berkalilipat sesuai kenaikan harga emas,” kata Dato’ Lim.
Ada tiga layanan utama di Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI), yaitu Gold Storage Asset (GSA), Gold Convert Asset (GCA) dan Gold Asset Enhance (GAE).
“Anda bisa beli Emas hanya senilai US Dollar 2.50 (Rp. 30.000,00) atau lebih kapan saja di mana saja. Bisa gunakan Kartu Kredit, Kartu Debit, Internet Banking. Pembayaran langsung dikonversi menjadi Emas 99,99 mengikuti harga Emas dunia. Emas bisa jual kapan saja kita perlu,” papar Dato’ Lim antusias.
Dato’ Lim Khong Soon bukan orang baru di industri logam mulia. Pengalamannya lebih dari 20 tahun di industri pelapisan emas dan pengembangan bersama pemulihan emas dari limbah elektronik dengan Inochem Afrika Selatan sejak tahun 2000.
Dato’ Lim Khong Soon mengembangkan sistem terintegrasi bagi pemasok logam mulia untuk dapat bertransaksi bisnis Emas dengan bank. Ia telah mengembangkan platform tersebut menjadi ekosistem fintech pengelolaan kekayaan.
Di bawah kepemimpinannya, Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI) mengembangkan layanan inovatif seperti Gold Leverage dan Gold Advance yang telah diperkenalkan ke pasar.
Tidak hanya menciptakan cara berkelanjutan bagi masyarakat untuk melestarikan dan meningkatkan aset mereka, namun juga berkontribusi terhadap ekonomi sosial secara keseluruhan.
Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI) menciptakan ekosistem terobosan yang menggabungkan keunggulan fintech dan pengelolaan kekayaan berdasarkan nilai riil logam mulia.
Hadir dalam pertemuan ini Eddie Karsito, Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, dan Direktur Utama MFS Production Sdn. Bhd, Seroja Sartika, yang juga Koordinator Pelaksana Tugas Bidang Usaha Sanggar Humaniora Cabang Penang Malaysia.
Hadir juga Mohamad Firdaus Saad, Owner MFS Production Sdn. Bhd, Eddy Virgo, Chairman Pertubuhan Masyarakat Indonesia (Permai) Pulau Pinang Malaysia yang juga Representative Officer for Penang Malaysia Medan Penang Syster City Coordinator, serta Yati Surachman (Aktris Film Indonesia).
Dalam perjumpaan tersebut, Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan Eddie Karsito menyampaikan kebanggaannya dapat menjalin kerjasama dengan Quantum Metal Exchange Inc (OTC: QMEI) di bawah kepemimpinan Dato’ Lim Khong Soon.
“Industri kreatif sedang tumbuh di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dengan adanya peran diplomasi ekonomi dan seni budaya. Hubungan dengan Quantum Metal satu permulaan positif dan membanggakan,” ujar Eddie Karsito.
Eddie mengharapkan kerjasama ini berkelanjutan serta mampu membuka peluang usaha lebih luas bagi masyarakat kedua Negara. Perlu upaya terkonsep guna membangun sinergitas melalui berbagai proses kreatif.
Menurut Eddie, seni budaya memiliki pengaruh besar dalam kegiatan pemasaran internasional. Pilar utama yang dapat menjadi landasan bagi para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan usahanya.
“Melalui kegiatan bisnis produk seni dan budaya bisa lebih tumbuh dan produktif. Sebaliknya kegiatan seni budaya dapat mengekspresikan, mempromosikan dan memfasilitasi perluasan pasar bisnis tertentu menuju pasar global,” ujarnya./*